BANTAENG - Seyogyanya Kegiatan TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) adalah sebagai wujud dari kemanunggalan TNI dan Rakyat dalam bentuk operasi bhakti yang dilaksanakan bersama-sama seluruh komponen masyarakat termasuk pemerintah daerah.
Terlepas dari itu tentunya ada penilaian utama bagaimana tercipta kegunaan yang sangat dirasakan oleh masyarakat pasca pelaksanaan TMMD dilihat dari tolak ukur asas manfaatnya.
Terkhusus pada pelaksanaan TMMD ke 118 TA 2023 di Kabupaten Bantaeng terdapat sasaran penting pelaksanaan baik kegiatan fisik maupun non fisik.
Pada acara pembukaan pelaksanaan TMMD pada tanggal 20 September 2023, Dandim 1410 Bantaeng, Letkol Inf Agus Indarta, S.Psi, M.Psi selaku komandan satuan penugasan melaporkan sasaran kegiatan yakni perintisan jalan tani sepanjang 700 meter, Jembatan 7 meter dan lebar 5 meter, deucer 2 paket dan sasaran tambahan yakni RTLH dan pembuatan MCK.
Baca juga:
Kata Siapa JIS Tidak Sesuai Standar FIFA?
|
Sementara Non Fisik meliputi penyuluhan bela negara, Wawasan Kebangsaan, Kamtibmas, Kesehatan, Pertanian, Pengobatan massal, Bakti sosial, pembagian Sembako bagi anak stunting dan kurang mampu.
Menilai dari asas manfaat TMMD, Bupati Bantaeng, Dr.H.Ilhamsyah Azikin M.Si sebagai pemerintah daerah yang salah satu wilayahnya merupakan obyek pelaksanaan TMMD kW 118 yakni Desa Bonto Tangnga, Kecamatan Ulu Ere, Dia menilai baik pembangunan fisik dan maupun non fisik yang dapat membantu akselerasi dan menjadi kebutuhan masyarakat Bantaeng.
Berkesesuaian dengan tema yang diangkat "Sinergi Lintas Sektoral Mewujudkan Kemanunggalan TNI - Rakyat Semakin Kuat", maka keterlibatan masyarakat dan sinergitas lintas sektor dalam bergotong royong membangun desanya merupakan bentuk kemanunggalan TNI.
"Dengan melibatkan masyarakat
mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan kegiatan pembangunan diharapkan akan meningkatkan rasa memiliki masyarakat serta kesiapan untuk memelihara hasil pembangunan", Harap Bupati Bantaeng, Dr.H.Ilham Syah Azikin, M.Si.
Selain itu, Bupati Bantaeng berharap dengan pembangunan jalan dalam kegiatan TMMD ini akan semakin memperlancar jalur transportasi dan akan membuka kawasan perekonomian di Desa pelaksanaan TMMD.
Terkait dengan tranformasi hasil pertanian, Para petani setempat sangat mengapresiasi program TMMD di desanya, Maka terkhusus Program TMMD Bantaeng, "Jika bisa bicara kuda pun ikut senang", Bukan kata hiasan yang tak beralasan, Dimana moda transportasi tradisional yang sebelumnya menggunakan tenaga kuda kini sudah bisa dialihkan kepada transportasi konvensional yang menggunakan kendaraan roda dua, mengingat jalan yang dibangun mempunyai lebar hingga 5 meter juga memungkinkan untuk dilewati kendaraan roda 4 (empat) dalam mengangkut hasil hasil pertanian masyarakat.
Titik pelaksanaan TMMD ke 118 tahun anggaran 2023, di dusun Bungung Barua, Desa Bonto Tangnga, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng sudah menjadi atensi pelaksanaan berdasarkan beberapa pertimbangan dan analisis potensi pengembangan sumberdaya alam setempat.
Dengan ketinggian sekitar 1000 MDPL, Desa Bonto Tangnga memiliki hasil pertanian jangka panjang yakni budidaya kopi dan cengkeh, sementara tanaman jangka pendek meliputi sayur sayuran, bawang, cabe, kentang dan umbi-umbian lainnya.
Berbicara mengenai kearifan lokal, Desa Bonto Tangnga memiliki budaya kebersamaan dan nilai silaturahmi yang tinggi, hal ini terbukti dari kerelaan masyarakatnya menawarkan rumah tempat tinggal untuk dijadikan posko prajurit yang terlibat dalam pelaksanaan TMMD.
Baca juga:
Keren! Logo Baru Ibu Kota Nusantara
|
"Namun demikian sangat terbuka dengan perkembangan teknologi utamanya teknologi tata kelola pertanian yang menjadi sektor utama mata pencarian masyarakat kami", Kata kepala Desa Bonto Tangnga, Mahmuddin.
TMMD ke 118 TA 2023, Selain kegiatan pembangunan fisik jalan dan jembatan terdapat pembangunan tambahan bernilai sosial yakni renovasi rumah tidak layak huni (RTLH) dan pembangunan MCK.
Pada tanggal 10 Oktober 2023, Tim Wasev Sterad TMMD ke-118 TA 2023 yang diketuai oleh Brigjend TNI Hariyanto (Waaster Kasad Bid Wanmil dan Kermater) melakukan kunjungan kerja pemantauan pelaksanaan TMMD ke 118 Wilayah kodim 1410 Bantaeng,
Sang jenderal bintang satu tersebut mengatakan bahwa terkait dengan pelaksanaan TMMD di Bantaeng dilakukan secara terpadu dengan lintas sektor.
"TMMD oleh satgas dan keterlibatan pemerintah daerah bersama stakeholder hadir membantu mengatasi kesulitan rakyat, dan salah satunya TMMD ini sebagai program kemanunggalan TNI dengan rakyat", Kata Brigjend Hariyanto saat memantau pekerjaan TMMD dengan mengendarai motor trail.
Kemanunggalan TNI dan rakyat, Dari nilai kebersamaan dan gotong royong juga tercermin pada fase pelaksanaan pembangunan fisik program TMMD ke 118 TA 2023 di Kabupaten Bantaeng, Dimana pada masa pelaksanaannya, kabupaten Bantaeng juga mengalami dampak kemarau yang berkepanjangan kekurangan air.
Dengan demikian, mengharuskan keterlibatan masyarakat dengan bergotong royong untuk membantu menyiapkan air sebagai zat pencampuran material lainnya semisal semen dan pasir untuk pembuatan beton jembatan, Deucer dan bangunan lainnnya.
Pada tanggal 19 Oktober 2023, TMMD ke 118 tahun Anggara 2023 di kabupaten Bantaeng resmi ditutup oleh kepala kelompok staf ahli (Kapoksahli), Pangdam XIV /Hasanuddin, Brigjend TNI Heri Sutrisma, SH, MA. Dia hadir menyampaikan Amanat Pangdam XIV Hasanuddin bahwa TMMD bertujuan membantu pemerintah daerah dalam percepatan pembangunan guna menyiapkan ruang, alat dan kondisi juang yang tangguh, serta sebagai wujud implementasi dari perintah harian Kasat Jenderal TNI, Dr.Dudung Abdurrahman.(*)